Alasanpenulis mengangkat judul skripsi yakni "Efektivitas Komunikasi Interpersonal Antara Atasan dan Bawahan PT. Borneo Enterprisindo" dikarenakan banyak pihak yang menganggap sepele akan pentingnya komunikasi interpersonal dan sangat menarik untuk dilakukan penelitian serta pengembangan tentang komunikasi interpersonal. Rumusan Masalah
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Komunikasi adalah proses dimana informasi dan pemahaman ditransfer antara pengirim dan penerima, seperti antara pemimpin dan karyawan, instruktur dan siswa, atau pelatih dan memindai lingkungan mereka untuk mengetahui pentingnya informasi tertulis dan pribadi, mengumpulkan fakta, data, dan ide, yang pada gilirannya dikirim ke bawahan dan orang lain yang dapat menggunakannya. Seorang manajer kemudian menerima pesan dan umpan balik bawahan untuk memeriksa pemahaman dan menentukan apakah akan mengubah pesan untuk akurasi. Manajer memiliki tanggung jawab komunikasi yang besar dalam mengarahkan dan mengendalikan suatu satu kunci komunikasi yang efektif adalah memilih saluran yang tepat untuk menyampaikan pesan. Saluran adalah media di mana pesan komunikasi dibawa dari pengirim ke penerima. Seorang pemimpin dapat membahas masalah tatap muka, menggunakan telepon, menulis memo atau surat, menggunakan e-mail, mengirim pesan teks, memposting pesan di blog atau halaman Web, atau memasukkan item ke dalam buletin, tergantung pada sifat pesan. Para pemimpin tidak hanya berkomunikasi dengan kata-kata. Pemimpin diawasi, dan penampilan, perilaku, tindakan, dan sikap mereka adalah pesan simbolis kepada orang lain. Komunikasi nonverbal, yaitu, pesan yang dikirimkan melalui tindakan, perilaku, ekspresi wajah, dan nada suara, menyumbang lebih dari setengah dari seluruh pesan yang diterima dalam perjumpaan pribadi. Salah satu cara pemimpin secara nonverbal mengkomunikasikan nilai umpan balik adalah dengan mempraktikkan manajemen dengan berkeliaran MBWA .MBWA berarti bahwa pemimpin meninggalkan kantor mereka dan berbicara langsung kepada karyawan saat mereka bekerja. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
\n\n \n hubungan antara pimpinan dan bawahan disebut komunikasi
antarpribadipimpinan-bawahan, kepuasan kerja dan kesetiaan kepada lembaga. Pengertian ketiga konsep ini adalah sebagai berikut: 1. Komunikasi Antarpribadi Pimpinan-bawahan Komunikasi antarpribadi pimpinan-bawahan diartikan sebagai proses pertukaran informasi antara pimpinan dan bawahan. Pimpinan dalam
Abstract Gaya Komunikasi Pemimpin dan Motivasi Kinerja menjadi penting peranannya dalam meningkatkan Kinerja Pegawai, namun fakta menunjukkan perbedaan yaitu terjadi ketimpangan dari ketiganya, sehingga semuanya menjadi tidak jelas. Jenis penelitian terpilih metode kualitatif, dengan jenis data primer data utama dan didukung data sekunder, teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Instrumen penelitian meliputi peneliti, interview guide, recorder, kamera dan field note. Teknik dalam menentukan informan menggunakan snowball sampling. Analisa data digunakan reduksi, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Teknik triangulasi digunakan untuk menguji keabsahan data. Hasil penelitian gaya komunikasi pemimpin berbentuk The Controlling style, ditandai dengan adanya maksud untuk membatasi, memaksa dan mengatur perilaku, pemikiran dan tanggapan orang lain, dikenal sebagai komunikasi satu dan pada umumnya dalam bentuk kritik. Sedangkan motivasi kerja pegawai kurang baik. Faktor pendukung meliputi motivasi kerja yang lahir dari internal pegawai, tingkat pendidikan dan pengalaman pegawai, komunikasi antar pegawai yang berjalan dengan baik, lingkungan kerja yang nyaman, sarana dan pra-sarana yang memadai dan tingginya partisipasi dari masyarakat. Faktor penghambat ialah gaya komunikasi pemimpin yang kurang efektif dan adanya gap antara lurah dan pegawai. Maka menimbulkan dampak ; koordinasi antara pimpinan dan bawahan tidak berlangsung dengan baik, hubungan antara pimpinan dan bawahan menjadi kurang harmonis. Kata Kunci Gaya Komunikasi Pemimpin, Motivasi Kerja
berhubungandengan Hubungan Masyarakat. 1.4.2 Kegunaan Praktis 1. Penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan dalam Ilmu Komunikasi khususnya Hubungan Masyarakat sebagai bahan perbandingan antara teori dan penerapan yang di lakukan pada perusahaan. 2. Hasil dari penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan dan pemikiran
Jakarta, NU Online Hubungan komunikasi dalam pekerjaan antara atasan dan bawahan tidak dapat dihindarkan. Penggunaan komunikasi yang baik akan menjadikan hubungan yang baik pula. Untuk itu, NU Online telah menghimpun cara membangun komunikasi yang baik antara atasan bos dengan bawahan staf. Pada artikel yang diterbitkan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Medan Area menyebutkan cara pertama yaitu mengembangkan keterampilan mendengarkan yang baik. Ini terutama ketika berkomunikasi dengan bawahan atau rekan kerja. “Anda harus dapat mendengarkan apa yang mereka katakan dan membuat mereka memahami hal-hal yang ingin Anda sampaikan. Tentu saja, Anda juga harus dapat memahami apa yang mereka coba katakan, sehingga Anda dapat membuat mereka mengerti dengan cara yang lebih baik,” tulis artikel itu. Kedua, perjelas semuanya. Hal ini perlu dilakukan jika ingin berkomunikasi dengan staf, sehingga jangan pernah meninggalkan hal-hal yang tidak jelas. Jadilah spesifik tentang hal-hal yang ingin disampaikan. “Jika Anda tidak tahu persis apa yang mereka maksud dengan memanggil seorang karyawan, misalnya, cukup beri tahu mereka arti sebenarnya dari kata-kata itu. Mereka akan tahu apa yang anda ingin mereka ketahui karena mereka memahami arti kata-kata yang anda gunakan,” jelasnya. Ketiga, hindari percakapan yang sulit dipahami. Saat berkomunikasi dengan staf, pastikan sudah menjelaskan dengan baik dan terbuka. Misalnya, ketika Anda memberikan instruksi kepada karyawan, selalu gunakan istilah yang pasti, daripada menggunakan kata-kata seperti selalu’ atau tidak pernah’. “Orang yang tidak memahami sesuatu dengan baik cenderung sulit memahaminya. Jadi, penting bagi Anda untuk menjaga komunikasi antara atasan dan staf tetap sederhana,” tulis artikel tersebut. Keempat, hendaknya mengetahui bagaimana mengajukan pertanyaan. Saat berbicara dengan karyawan pastikan untuk mengajukan pertanyaan yang tepat kepada mereka. “Anda tidak perlu melontarkan banyak pertanyaan kepada mereka, yang paling penting adalah mengajukan pertanyaan yang akan membantu mereka memahami arahan yang anda coba berikan kepada mereka,” terangnya. Portal resmi Kementerian Keuangan juga menyebutkan bahwa seorang pemimpin harus lebih memperhatikan komunikasi dengan bawahannya dan memahami cara mengambil kebijakan-kebijakan terhadap bawahannya. “Keberhasilan organisasi dilandasi oleh perencanaan yang tepat, dan seorang pimpinan yang memiliki jiwa kepemimpinan yang baik. Kedua hal tersebut merupakan modal utama kemajuan organisasi yang dipimpinnya,” tulisnya. Kontributor Afina Izzati Editor Musthofa Asrori

terhadaprasa kepercayaan dan kepusan untuk menentukan kerja kinerja bawahan atau karyawan. Komunikasi antara atasan dan bawahan sangat penting dalam organisasi karena dengan komunikasi berpengaruh untuk kelangsungan organisasi. Adanya hubungan komunikasi antara atasan dan bawahan yang efektif dapat

Abstract Penelitian ini memfokuskan permasalahan pada bagaimana peranan komunikasi pimpinan dalam meningkatkan kinerja pegawai. Kinerja seorang pegawai dapat dilihat dari bagaimana ia melaksanakan tugasnya. Kedisiplinan pegawai yang baik mencerminkan kinerja yang baik, begitu pula sebaliknya jika disiplin seorang pegawai kurang baik maka hal itu menerminkan kinerja yang kurang baik. Didalam sebuah organisasi iklim komunikasi dilingkuangan kerja harus diciptakan nyaman dan bersahabat bagi pegawai agar dapat menimbulkan rasa kekeluargaan dilingkungan kerja, sehingga pegawai menjadi betah dan bersemangat dalam menjalankan tugas dan kerja. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Gaya Kepemimpinan. Hasil penelitian mendapatkan bahwa Komunikasi keatas yang terjalin antara pimpinan dengan bawahan pada kantor Kecamatan Kakas belum berjalan dengan baik/belum berjalan lancar karena pimpinan tidak sering berinteraksi dengan mereka, serta pimpinan tidak memiliki hubungan yang cukup dekat dengan mereka. Mereka memberikan alasan bahwa pimpinan hanya berinterkasi dengan mereka ketika ada kepentingan tugas dan kerja yang mengaruskan pimpinan untuk berinteraksi dengan mereka, serta pimpinan tidak berinteraksi merata dengan pegawainya. Komunikasi kebawah yang terjadi antara pegawai dengan pimpinan belum terjalin dengan baik/belum berjalan dengan lancar. Yang menjawab sangat setuju dan setuju merasa sering berinteraksi dengan pimpinan, mereka hampir setiap hari berinteraksi dengan pimpinan serta memiliki hubungan yang baik dengan pimpinan. Sedangkan yang menjawab kurang setuju dan tidak setuju merasa jarang berinteraksi dengan pimpinan selain kepentingan tugas kerja, serta mereka tidak merasa mempunyai hubungan yang cukup dekat untuk berinteraksi selain untuk kepentingan dan kebutuhan tugas dan kerja. Komunikasi horizontal di kantor Kecamatan Kakas dinilai berjalan baik/berjalan lancar, karena para pegawai di kantor camat kakas sering berinteraksi dan berkomunikasi satu dengan yang lain demi kelancaran tugas dan kerja, serta bebas bertukar pikiran tanpa memandang jabatan untuk memperlancar tugas kerja mereka. Peran pimpinan yang bersifat interpersonal dapat disimpulkan belum berjalan lancar. Dalam hal memotivasi pegawai, pimpinan belum sepenuhnya berperan seperti seharusnya, karena jarangnya komunikasi yang terjadi antara pimpinan dengan pegawai. Peran pimpinan yang bersifat informasional dapat disimpulkan sudah berjalan baik/berjalan lancar, karena pimpinan serring memantau informasi di lingkungan kerja serta pimpinan sering menyampaiakan informasi penting yang berhubungan dengan tugas dan kerja. Pimpinan bersifat tegas dalam mengambil keputusan atas keadaan apapun yang terjadi/dihadapi.
Atasandan bawahan ibaratkan garis vertikal. Di mana atasan memiliki wewenang yang lebih tinggi dan memiliki kuasa untuk memerintah apapun kepada bawahannya. Namun jabatan bukanlah hal yang membatasi hubungan baik seorang pimpinan dengan bawahan. Agar karyawan menjadi nyaman, jadilah seorang bos yang ramah dan mau membantu.
Abstrac Human relation juga diartikan menjadi hubungan antar manusia. Tetapi, sifat hubungan sesama manusia disini tidak hanya berkomunikasi biasa seperti menyampaikan pesan dari orang lain ke orang lain. Dalam sebuah organisasi, komunikasi memiliki peran yang sangat penting dalam menjalankan atau mencapai suatu tujuan secara bersama-sama. Suatu organisasi akan dikatakan berjalan lancar jika memiliki komunikasi yang baik, sebaliknya suatu organisasi tidak akan berjalan lancar jika tidak memiliki komunikasi yang baik. Hal ini memiliki arti bahwa komunikasi memiliki peran penting di dalam sebuah organisasi. Informasi akan memiliki kesan yang sangat penting untuk sebuah komunikasi yang efektif. Jika komunikasi tidak ada koordinasi dan tanpa koordinasi akan terjadi tumpang tindih pekerjaan, kesimpangsiuran informasi, dan kesalahpahaman dalam memaknai dan melaksanakan tugas-tugas keorganisasian. Oleh karena itu seorang pemimpin organisasi harus mempunyai kecerdasan dan kemampuan dalam berkomunikasi yang lebih baik dibandingkan dengan anggotanya. Human relation juga sangat berperan penting di dalam sebuah organisasi. Karena dengan human relation pada komunikasi organisasi maka menjadi cara untuk membangun suasana yang lebih dekat dengan individu yang lain atau kelompok untuk mencapai sebuah tujuan organisasi. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free HUMAN RELATION DALAM KOMUNIKASI ORGANISASIDwi Dian Puspitawati Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, ProgramStudi Manajemen Haji dan Umrah, Jl. Prof. Dr. Hamka Km 2 Kampus 3 Universitas IslamNegeri Walisongo Semarang, Indonesia, Jawa Tengah, IndonesiaAbstracHuman relation juga diartikan menjadi hubungan antar manusia. Tetapi, sifat hubungansesama manusia disini tidak hanya berkomunikasi biasa seperti menyampaikan pesan dariorang lain ke orang lain. Dalam sebuah organisasi, komunikasi memiliki peran yang sangatpenting dalam menjalankan atau mencapai suatu tujuan secara bersama-sama. Suatuorganisasi akan dikatakan berjalan lancar jika memiliki komunikasi yang baik, sebaliknyasuatu organisasi tidak akan berjalan lancar jika tidak memiliki komunikasi yang baik. Hal inimemiliki arti bahwa komunikasi memiliki peran penting di dalam sebuah akan memiliki kesan yang sangat penting untuk sebuah komunikasi yang komunikasi tidak ada koordinasi dan tanpa koordinasi akan terjadi tumpang tindihpekerjaan, kesimpangsiuran informasi, dan kesalahpahaman dalam memaknai danmelaksanakan tugas-tugas keorganisasian. Oleh karena itu seorang pemimpin organisasiharus mempunyai kecerdasan dan kemampuan dalam berkomunikasi yang lebih baikdibandingkan dengan anggotanya. Human relation juga sangat berperan penting di dalamsebuah organisasi. Karena dengan human relation pada komunikasi organisasi maka menjadicara untuk membangun suasana yang lebih dekat dengan individu yang lain atau kelompokuntuk mencapai sebuah tujuan kunci Human, relation, komunikasi, organisasi, vertikal, formal, horizontal PENDAHULUANHuman Relation merupakan interaksi yang terjadi antara orang satu dengan orang lain atausekelompok orang baik di dalam organisasi maupun di masyarakat yang berlangsung secaramanusiawi. Human relation dalam organisasi merupakan sebuah sistem yang melibatkanbeberapa orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Untuk mencapaitujuan tersebut secara maksimal harus ada dukungan tata kerja dan interaksi secaraharmonis dan manusiawi sebagai suatu kesatuan dari elemen-elemen yang adalah makhluk sosial artinya bahwa setiap manusia saling membutuhkan manusialain. Dengan kata lain bahwa manusia tidak akan bisa hidup tanda ada bantuan dari oranglain. Manusia dikatakan makhluk sosial karena setiap manusia memiliki karakter, sifat, latarbelakang yang berbeda-beda antara manusia yang satu dengan manusia yang tanpa ada bantuan dari orang lain maka tidak dapat bersosialisasi. Selain itu kitasebagai manusia tentunya akan berinteraksi dengan orang lain sehingga kita dapatberkomunikasi, dapat bertukar informasi dengan orang lain, menyampaikan pendapatnyadengan bebas kepada orang lain. Dalam kehidupan masyarakat, manusia akan mengikuti sebuah organisasi. Namun tidaksemua manusia akan mengikuti organisasi yang tentunya memiliki alasan-alasan bisa karena kurang menyukai kegiatan organisasi, atau lainnya. Karena padadasarnya manusia memiliki tujuan hidup yang berbeda-beda dan tidak bisa manusia mengikuti sebuah organisasi maka komunikasi menjadi hal yang sangatpenting di dalam organisasi. Tanpa adanya komunikasi di dalam organisasi maka segala haltidak akan berjalan dengan baik. Organisasi adalah sebuah kelompok individu yang diorganisasi untuk mencapai tujuantertentu. Organisasi memiliki struktur formal maupun informal. Dalam berorganisasi tentunyamemiliki tujuan yang sama, struktur, dan proses untuk membentuk kegiatan dan yangmelaksanakan mempunyai peran yang berbeda-beda antara satu orang ke orang lain. Dalamkomunikasi unsur terpentingnya yaitu adanya komunikasi dua arah two way communicationdengan melalui kesamaan saat mendengarkan pesan yang disampaikan dan kepekaan dalammengintrepretasikan setiap kegagalan dalam berkomunikasi, mengevaluasi sertamempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan yang bisa berubah sifat, pendekatan dalamsetiap kebijakasnaan yang dilakukan. Menurut Londa, Komunikasi adalah prosespenyampaian pesan, informasi, gagasan, dari seseorang kepada orang lain dan mendapatkan feedback atau umpan balik. Sehingga komunikasi organisasi merupakan proses penyampaianpesan, informasi, gagasan yang ada di organisasi dan proses penerimaan pesan di dalamkelompok suatu RELATIONHuman Relation merupakan interaksi yang terjadi antara orang satu dengan orang lain atausekelompok orang baik di dalam organisasi maupun di masyarakat yang berlangsung secaramanusiawi Zuchairini, 2008 . Menurut Effendy, 1993 human relation bukan human dalamarti wujud manusia tetapi makna di dalam proses rohaniah yang tertuju kepada kebahagiaanberdasarkan watak, sifat, perangai, kepribadian, yang terdapat pada diri manusia. Humanrelation juga di definisikan Human relationis the study of group behavior for the purpose ofimproving interpersonal relationships, as among employees. Hal ini human relationmengamati tingkah laku kelompok dengan tujuan meningkatkan hubungan antarpribadi diantara pelaku organisasi Rizki, 2015. Artinya bahwa perilaku individu di dalam hubunganantarpribadi saling berkaitan dengan perilaku organisasi kelompok. Human relation jugadiartikan menjadi hubungan antar manusia. Tetapi, sifat hubungan sesama manusia disinitidak hanya berkomunikasi biasa seperti menyampaikan pesan dari orang lain ke orang hubungan yang dimaskud dalam hal ini yaitu hubungan antara orang-orang yangberkomunikasi dimana mengandung unsur kejiwaaan yang mendalam. Hubungan manusiawidiucapkan sebagai suatu komunikasi karena sifatnya yang orientasi pada perilaku actionoriented, dimana hal ini mengandung kegiatan untuk mengubah sikap, pendapat, atauperilaku seseorang Fitria, 2018. Sehingga disimpulkan bahwa human relation dalamkomunikasi organisasi yaitu salah satu cara untuk membangun suasana yang lebih dekatdengan individu yang lain atau kelompok untuk mencapai sebuah tujuan organisasi. KOMUNIKASI ORGANISASIKomunikasi merupakan kegiatan dalam menyampaikan berita, informasi, yang memiliki artidari satu orang atau pihak kepada pihak lain dalam usaha untuk mendapatkan salingpengertian Wursanto, 2001. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan, informasi,gagasan, dari seseorang kepada orang lain dan mendapatkan feedback atau umpan balikLonda, 2013. Menurut Shimp & DeLozier, 1986 bahwa komunikasi merupakan prosesdalam menciptakan kesamaan pemikiran antara yang memberikan tanda dengan yangmenerima tanda. Singkatnya pada pengertian tersebut yaitu suatu proses berkomunikasi yang memiliki tujuan dengan terciptanya suatu persamaan pemikiran atau pendapat dalam interaksiyang terjadi. Organisasi merupakan suatu stystem terbuka yang dinamis yang menciptakan dan salingmenukar informasi diantara anggotanya. Dilihat dari gejalanya yaitu menciptakan danmenukar informasi akan terus menerus berjalan dan tidak ada berhentinya, maka disebutsebagai suatu proses Yuliana, 2012. Organisasi memiliki pengertian yaitu sebagai suatu unitsosial yang dikoordinasikan dengan sadar, yang terdiri dari dua orang atau lebih, yangberfungsi atas dasar yang relative terus menerus untuk mencapai suatu tujuan atauserangkaian tujuan bersama Furqon, 2005. Dalam berorganisasi tentunya memiliki tujuanyang sama, struktur, dan proses untuk membentuk kegiatan dan yang melaksanakanmempunyai peran yang berbeda-beda antara satu orang ke orang organisasi merupakan proses penyampaian pesan, informasi, gagasan yang adadi organisasi dan proses penerimaan pesan di dalam kelompok suatu organisasi. MenurutGoldhaber dikutip dari Sugiarto et al., 2018 komunikasi organisasi merupakan“Communication is essential to an organization. Information is vital to effectivecommunication. Persons who control information control power.” Hal ini memiliki artibahwa komunikasi memiliki peran penting di dalam sebuah organisasi. Informasi akanmemiliki kesan yang sangat penting untuk sebuah komunikasi yang efektif. Orang yangmengontrol informasi akan mengontrol kekuasaan. Komunikasi organisasi memiliki tujuanyaitu untuk membentuk saling pengertian antara anggota organisasi Dani, 2016. Suatuorganisasi akan dikatakan berjalan lancar jika memiliki komunikasi yang baik, sebaliknyasuatu organisasi tidak akan berjalan lancar jika tidak memiliki komunikasi yang FORMAL DAN INFORMALKomunikasi formal, menurut Mulyana 2005 dikutip dari Sulaiman, 2013 merupakankomunikasi yang berdasarkan struktur organisasinya seperti komunikasi keatas dankomunikasi kebawah dan komunikasi horizontal. Komunikasi formal menurut Baker andGaut 2002 dikutip dari Saleh et al., 2018 yaitu struktur komunikasi formal ini berfungsimelalui peraturan, undang-undang, prosedur dan dicirikan oleh saluran komunikasi yanglebih formal. Komunikasi juga bertindak sebagai medium pengaliran maklumat, data,pendapat, idea dan pandangan ahli-ahlinya. Contoh komunikasi formal yaitu komunikasi dilingkungan akademik, atau disebut dengan komunikasi dinas, komunikasi resmi, atau komunikasi akademik baik menggunkana bahasa lisan atau bahasa tulis Sudarwati &Prasaja, 2015. Komunikasi informal merupakan bentuk komunikasi yang memiliki efek ganda, bisamembantu dan juga bisa tidak membantu organisasi dalam mencapai tujuan yang diingkanbersama Azizah & Fauzany, 2021. Pesan dalam komunikasi informal tidak adahubungannya dengan pelaksanaan pekerjaan sehingga alur komunikasinya tidak ditentukandalam struktur organisasi dan dalam pembagian tugas dan dapat terjadi dimana saja, kapansaja, dan siapa saja. KOMUNIKASI VERTIKAL DAN HORIZONTALKomunikasi vertikal merupakan komunikasi dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas ataukomunikasi dari pimpinan organisasi ke bawahan dan dari bawahan ke pimpinan organisasisecara timbal balik Sembiring, 2005 . Komunikasi vertikal ini biasanya digunakan dalamtipe komunikasi kehidupan beroganisasi untuk mencapai tujuan pada organisasi tersebut. Komunikasi dari atas ke bawah adalah saluran komunikasi dari tingkat atas ke tingkat bawahmelalui tingkatan organisasi Murniarti, 2019. Komunikasi ini merupakan komunikasi daripimpinan ke bawahan atau karyawan. Bentuk komunikasi dari komunikasi ini berupaprosedur, organisasi, instruksi bagaimana melakukan tugasm umpan balik terhadap bawahan,,tujuan organisasi dan lain-lainnya Murniarti, 2019. Kelemahan komunikasi dari atas kebawah yaitu ketidakakuratan atau tidak tepatnya suatu informasi karena informasi harusmelewati berbagai tingakatan. Artinya pesan yang disampaikan dengan suatu bahasa yangtepat untuk suatu tingkat, tetapi tidak tepat, untuk tingkat paling bawah yang menjadi sasarandari informasi tersebut. Fungsi komunikasi dari atas kebawahan meliputi pengarahan,perintah, indoktrinasi, memberikan inspirasi dan evaluasi Widiarto, 2018. Komunikasi dari bawah ke atas adalah informasi mengalir dari jabatan berotoritas yang lebihtinggi atau pimpinan kepada jabatan yang berotoritas lebih rendah Susanto, 2013.Komunikasi ini bertujuan untuk merubah sikap, membentuk suatu pendapat, mengurangiketakutan, dan kecurigaan yang timbul dikarenakan salah informasi, dan mempersiapkananggota organisasi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan. Komunikasi dari bawah keatas untuk menyadarkan pimpinan bagaimana perasaan bawahan atau karyawan ataspekerjaan mereka, teman kerja, dan organisasi secara umum Napitupulu, 2019. Komunikasi horizontal Swandhana, 2017 merupakan aliran komunikasi yang menunjukkanpertukaran infomasi ke samping, yaitu dengan mengalir sesuai dengan prinsip fungsionaldiantara orang-orang yang sama didalam suatu organisasi. Komunikasi ini bertujuan untukkoordinasi tugas, melakukan pemecahan masalah, berbagi informasi, dan resolusi konflik. KESIMPULAN Human relation juga diartikan menjadi hubungan antar manusia. Tetapi, sifat hubungansesama manusia disini tidak hanya berkomunikasi biasa seperti menyampaikan pesan dariorang lain ke orang lain. Namun hubungan yang dimaskud dalam hal ini yaitu hubunganantara orang-orang yang berkomunikasi dimana mengandung unsur kejiwaaan yangmendalam. Dalam berorganisasi tentunya harus terjalin komunikasi dengan anggota-anggotayang lain dengan tujuan untuk mencapai keinginan bersama. Komunikasi organisasi yaituproses penyampaian pesan, informasi, gagasan yang ada di organisasi dan proses penerimaanpesan di dalam kelompok suatu organisasi. Suatu organisasi akan dikatakan berjalan lancarjika memiliki komunikasi yang baik, sebaliknya suatu organisasi tidak akan berjalan lancarjika tidak memiliki komunikasi yang baik. Di dalam komunikasi organsasi terdapatkomunikasi informal dan formal, serta komunikasi vertikal dan komunikasi vertikal merupakan komunikasi dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas ataukomunikasi dari pimpinan organisasi ke bawahan dan dari bawahan ke pimpinan organisasisecara timbal balik Human relation dalam komunikasi organisasi yaitu salah satu cara untukmembangun suasana yang lebih dekat dengan individu yang lain atau kelompok untukmencapai sebuah tujuan organisasi. DAFTAR PUSTAKA Azizah, N., & Fauzany, R. 2021. HUBUNGAN KOMUNIKASI INFORMAL DENGAN EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PENGEMBANGAN KARIR KARYAWAN BIRO KEPEGAWAIAN SEKRETARIAT DAERAH PROPINSI JAWABARAT. JURNAL ILMIAH EDUNOMIKA, 502.Dani, A. K. 2016. Hubungan Komunikasi Organisasi dan Komitmen Organisasi dengan Manajemen Konflik pada Guru di Sekolah Islam Bunga Bangsa Samarinda. Jurnal IlmuKomunikasi Universitas Mulawarman, 42.Effendy, O. U. 1993. Human relations dan public relations. Mandar R. 2018. Human Relation Dalam Menciptakan Keberhasilan Kinerja yang Efisien. Jurnal Ilmiah Syi’ar, 132, 35– C. 2005. Hakikat komunikasi organisasi. Program Studi Management Universitas Pendidikan B. N. 2013. Efektivitas Komunikasi Antar Pribadi dalam Meningkatkan KesuksesanSparkle Organizer. ACTA DIURNA KOMUNIKASI, 31.Murniarti, E. 2019. ORGANISASI FORMAL, ALIRAN KOMUNIKASI FORMAL DALAM ORGANISASI, ORGANISASI INFORMAL, DAN PERAN KOMUNIKASI INFORMAL. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Kristen Indonesia D. S. 2019. Komunikasi organisasi pendidikan islam. At-Ta’dib Jurnal Ilmiah Prodi Pendidikan Agama Islam, 127– J. W. S. 2015. Urgensi human relation bagi organisasi. Studi Multidisipliner Jurnal Kajian Keislaman, 21, 130– N., Tengah, A., & Saidpudin, W. 2018. Penggunaan Whatsapp Sebagai Alat Komunikasi Formal dalam Organisasi Satu Tinjauan Awal. Proceeding of the 5th International Conference on Management and S. 2005. Komunikasi formal dan pengambilan keputusan. Pengantar Manajemen Organisasi, 14, 1– T. A., & DeLozier, M. W. 1986. Promotion management and marketing communications. Dryden Press. Sudarwati, S., & Prasaja, Y. B. A. 2015. KALIMAT EFEKTIF DALAM KOMUNIKASI FORMAL. PARAFRASE Jurnal Kajian Kebahasaan & Kesastraan, 1501.Sugiarto, A., Priyowidodo, G., & Indrayani, I. I. 2018. Iklim komunikasi organisasi di PT. Starindo Anugerah Abadi Surabaya. Jurnal E-Komunikasi, 62.Sulaiman, A. I. 2013. Model komunikasi formal dan informal dalam proses kegiatan pemberdayaan masyarakat. Jurnal Penelitian Komunikasi, 162, 173– D. S. 2013. Downward Communication di PT. Commonwealth Life Cabang Surabaya. Jurnal E-Komunikasi, 12.Swandhana, H. 2017. Peranan Komunikasi Horizontal Dalam Peningkatan Kinerja Pada Prime Sauce. PERFORMA Jurnal Manajemen Dan Start-Up Bisnis, 22, 228– D. S. 2018. Pola Komunikasi Organisasi Komunikasi Vertikal Pada Cv. Kios Cetak Utama Surabaya. Metacommunication, 31, 1– I. 2001. Ilmu komunikasi teori dan praktek. Yogyakarta R. 2012. Peran komunikasi dalam organisasi. Jurnal STIE Semarang, 4, A. 2008. Human Relation Dalam Perspektif Islam. HUNAFA Jurnal Studia Islamika, 52, 189–200. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.

Teoriyang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Gaya Kepemimpinan. Hasil penelitian mendapatkan bahwa : Komunikasi keatas yang terjalin antara pimpinan dengan bawahan pada kantor Kecamatan Kakas belum berjalan dengan baik/belum berjalan lancar karena pimpinan tidak sering berinteraksi dengan mereka, serta pimpinan tidak memiliki hubungan

15 2005 tujuan dari komunikasi ke atas adalah untuk memberikan balikan, saran dan mengajukan pertanyaan. Komunikasi ini mempunyai efek pada penyempurnaan moral dan sikap karyawan, tipe pesan ini adalah integrasi dan pembaruan. Sedangkan menurut Smith Goldhaber, 1986 komunikasi ke atas berfungsi sebagai balikan bagi pimpinan memberikan petunjuk tentang keberhasilan suatu pesan yang disampaikan kepada bawahan dan dapat memberikan stimulus kepada karyawan untuk berpartisipasi dalam merumuskan pelaksanaan kebijaksanaan bagi departemennya atau organisasinya. 7. Hubungan Atasan Dan Bawahan Hubungan posisional yang paling umum dan mungkin paaling penting untuk kerja organisasi secara efektif dan efisien, adalah hubungan atasan dan bawahan. Bila hubungan atasan dan bawahan dapat diperkokoh maka sumber daya manusia di seluruh organisasi dapat ditingkatkan. Hubungan atasan dan bawahan berstandar kuat pada perbedaan dalam otoritas, yang diterjemahkan menjadi perbedaan dalam status, hak dan pengawasan. Seorang atasan dipandang memiliki status lebih tinggi, lebih banyak hak istemewa dan wilayah pengawasan tertentu atas seorang bawahan. Seorang bawahan memiliki status lebih rendah, lebih sedikit hak istimewanya dan bergantung pada atasannya. Meskipun seorang bawahan bergantung pada atasannya dan sering berbeda dengan atasannya tetapi atasan juga bergantung pada bawahannya. Cara seorang bawahan memberi respon kepada atasannya, menurut penelitian dan pengamatan Sanford, Hunt, Bracey, 1976, bergantung pada factor – factor seberapa jauh bawahan mempercayai 16 atasannya dan seberapa besar keinginan bawahan ingin naik pangkat dalam organisasi tersebut. Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa hubungan atasan dengan bawahan sangatlah penting dalam organisasi jadi keharmonisannya harus dijaga karena antara atasan dan bawahan juga saling membutuhkan antara satu dengan lain dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaannya. 8. Komunikasi Kepemimpinan Dalam Organisasi Menurut Abdullah Masmuh, keberhasilan seorang pemimpin dalam perusahaan sangatlah ditentukan dalam ketrampilan berkomunikasi. Dengan adanya komunikasi kepemimpinan yang baik dan yang menyenangkan, diharapkan benturan – benturan psikologisdan konflik – konflik antara kepentingan pribadi dengan kepentingan organisasi yang sering terjadi baik antara manajer atau pimpinan dengan karyawan, karyawan dengan karyawan yang mengganggu jalannya roda organisasi dalam mencapai tujuan dapat dihindari. Komunikasi kepemimpinan merupakan aktifitas penyampaian pesan, informasi dan tugas melalui media tertentu yang dilakukan oleh seorang pimpinan kepada bawahannya, dengan tujuan tertentu. Oleh karena itu, jika pemimpin ingin sukses dalam tugasnya, ketrampilan komunikasi adalah salah satu aspek yang dapat dipergunakan pimpinan dalam organisasi apapun dan dalam bidang apapun. Inti komunikasi kepemimpinan sesungguhnya adalah bagaimana memberikan instruksi atau tugas yang jelas dan mudah dipahami oleh bawahan, bagaimana mengkomunikasikan kebijakan organisasi atau perusahaan kepada semua unsur di dalamnya. Abdullah Masmuh, 2008279-280 17 Beberapa hal yang berkaitan dengan teknik komunikasi kepemimpinan dalam organisasi yaitu Abdullah Masmuh, 2008280-287 a. Teknik pemberian instruksi yang tepat b. Membangun komunikasi yang sukses c. Cara memotivasi orang d. Cara merubah pikiran orang tanpa menimbulkan rasa kecewa e. Cara meyakinkan orang lain 9. Tujuan Kepemimpinan Dalam Organisasi vlBf.
  • 66ef93bdo7.pages.dev/555
  • 66ef93bdo7.pages.dev/571
  • 66ef93bdo7.pages.dev/95
  • 66ef93bdo7.pages.dev/121
  • 66ef93bdo7.pages.dev/529
  • 66ef93bdo7.pages.dev/579
  • 66ef93bdo7.pages.dev/490
  • 66ef93bdo7.pages.dev/520
  • hubungan antara pimpinan dan bawahan disebut komunikasi