TahapBudidaya Ikan Gurame Di Kolam Tembok 1. Menentukan Lokasi Budidaya Ikan 2. Memilih Budidaya di Kolam Tembok 3. Menyesuaikan Konstruksi Kolam 4. Membersihkan Kolam Budidaya 5. Memberikan Pupuk 6. Mengisi Air Ke Dalam Kolam 7. Menebar Bibit Ikan Gurame 8. Makanan Ikan Gurame Usia -Usia Tertentu 9. Memerhatikan Kualitas Air 10.
Salah satu tipe ikan untuk di konsumsi terpopuler selain ikan nila dan mujair ialah ikan gurame. Jenis ini ialah ikan yang mudah di pelihara di mana saja, bahkan ia bisa hidup dan berkawin di dalam aquarium ikan gurame juga sangat menjanjikan karena pangsa dari ikan ini ialah supermarket dan restoran Budidaya Ikan Gurame di Kolam BetonMempersiapkan Ukuran Kolam Ikan Gurame TerbaikMemilih Bibit Ikan Gurame TerbaikMemberikan Makanan Terbaik Untuk Ikan GurameMasa Usia Panen Ikan Gurame Harga ikan gurame juga tidak teramat mahal, sehingga bisa di beli oleh semua kalangan di pasar. Jika hendak mencari peluang usaha ternak, tidak ada salahnya jika mencoba untuk budidaya ikan yang dapat di gunakan untuk ternak ikan gurame ialah kolam tanah, tembok, bahkan kolam terpal jika hanya mempunyai sedikit pemilik ternak sukses hanya memakai kolam terpal, karena pertumbuhan jaman dan semakin berkembang juga metode pemilik ternakan agar lebih praktis. Selain itu memakai kolam terpal atau plastik tidak memerlukan biaya Ukuran Kolam Ikan Gurame TerbaikPembesaran dan perawatan ikan gurame bisa di lakukan dengan memakai kolam tanah ataupun kolam permanen. Sebelum melakukan persiapan kolamnya sebaiknya memahami gambaran kolam yang akan di gunakan untuk ternak ikan gurame Kolam berukuran 7×10 meter dengan kedalaman air 120 gurame ukuran 5cm, sejumlah 2000 apung bermerk pf1000 10kg/sag, harga pakan tersebut persak sekitar 140 ribu, untuk awal memerlukan 3 alami bisa berikan berupa daun keladi dan daun budidaya ikan gurame di kolam tembok ialah wajib bagian dinding kolam terbuat dari beton atau tembok. Untuk diameter bisa disesuaikan dengan jumlah gurame yang akan dibesarkan dan hal terpenting ialah kedalam airnya wajib minimal 120 Merawat Kolam Beton Ikan GurameKeringkan kolam sebelum di isi garam grasak untuk melakukan pembersihan jamur pada saat proses tanah sebelum diisi air bila masih kondisi kolam bertanah.Pemupukan di gunakan untuk menyediakan pakan alami untuk ikan gurame. Siapkan pupuk kandang fermentasi dengan cairan gula dan ragi selama 2 hari selanjutnya masukan kedalam karung, dan lubangi karung yang telah berisi pupuk tersebut memakai paku. Setelah di lubangi, masukan karung pupuk tersebut kedalam kolam dan beri batu sebagai pemberat agar tidak isi air kedalam kolam sampai ketinggian air 50 cm, selanjutnya beri pupuk urea sejumlah 1 sendok makan, diamkan air selama 4 hari sebelum di taburkan benih Sebelum Penebaran Benih Ikan GurameSebelum penebaran benih, siapkan ember yang di gunakan untuk perendaman ikan sebelum di tabur kedalam kolam. Isi ember tersebut dengan air secukupnya, sesuai dengan banyaknya benih. Air wajib dari kolam yang telah disiapkan selama hitungan hari terlebih dahulu, seperti cara benih ikan gurame selama 15 menit di ember agar dapat menyesuaikan diri dengan air kolam yang baru. Setelah itu masukan benih kedalam Bibit Ikan Gurame TerbaikSebelum memulai menebar bibit ialah baiknya memahami bibit gurame berkualitas baik. Pada dasarnya bisa memperoleh bibit gurame dengan pembibitan sendiri atau beli di pemilik ternakan yang telah pemilik ternak senior lebih menentukan pembibitan sendiri dengan alasan agar dapat mendapat bibit unggul dari pada membeli di pemilik ternakan. Tetapi jika baru memulai ada baiknya beli saja bibit di balai pemilik dapat di bilang siap untuk di besarkan ialah bibit berukuran 5 cm atau setara dengan 3 jari orang dewasa. Kalau bibit teramat kecil sangat punya tingkat kematiannya tinggi. Karena bibit yang masih berukuran kecil akan sulit untuk mengikuti keadaan dengan kolam bibit ini benar benar wajib diperhatikan sebelum memulainya, karena besarnya tingkat keberuntungan juga dari memilih bibit di bagian awal. Bibit yang sehat dan berkualitas tidak perlu menanti masa tahap penebaran benih yang wajib dilakukan ialah wajib sering memeriksa pertumbuhan bibit gurami, agar sangat sulit mati. Jangan lupa untuk memberi pakan bergizi dan mengandung Makanan Terbaik Untuk Ikan GurameTahap kemudian ialah penyediaan makanan, ada 3 tahap yang wajib di ketahui. Pertama ialah pakan untuk bibit, kedua pakan untuk pemacu petumbuan dan pakan untuk untuk anak gurame ada baiknya di beri pellet ukuran kecil di selingi dengan cacing sutra, agar segera berkembang. Karena cacing sutra punya beragam sekali protein baik untuk perkembangan anakan ikan pakan gurame dewasa bisa di kasihkan pellet dan daun keladi, atau juga bisa dengan sayuran hijau seperti kubis, selada dan kangkung. Ada baiknya pakan tersebut di kasihkan 2x sehari, di pagi dan sore makanan juga ada baiknya dengan menggunakan cara selingan, misalnya pagi dengan pellet dan sore dengan sayuran atau sebaliknya. Jangan lupa untuk memberi pakan teratur di jam yang sama untuk memperlancar proses Usia Panen Ikan GurameMasa panen ialah tujuan utama beternak dengan ikan gurame siap panen ketika berusia 7 sampai 8 bulan. Atau ketika bobot ikan mencapai 0,7kg sampai 1kg, ukuran tersebut sudah layak untuk di jika menebar benih 1000 ekor perkiraan berat ikan yang akan di panen sejumlah 200 kwintal. Coba hitung, kisaran harga ikan gurame di pasaran 1kg seharga tiga puluh ribu, kalau di kali 200kg bisa mencapai 6juta rupiah.
6 Persiapan dan Pembuatan Kolam Ikan Gurame. Kolam ikan gurame yang bisa menjadi media budidaya dapat berupa kolam terpal, kolam tembok ataupun kolam tanah. Nah, bergantung jenis kolam yang akan Anda gunakan berikut ini adalah persiapan untuk pembuatan kolam: I. Persiapan dan Pembuatan Kolam Tanah. Menggali lokasi yang akan dibuat kolam.
Ikan gurame banyak dikenal sebagai ikan konsumsi, serta merupakan sajian favorit bagi mereka yang menyukai hidangan berbasis ikan air tawar. Gurame juga menjadi menu khas dan andalan beberapa restoran seperti gurame asam pedas atau gurame terbang merupakam hidangan yang sangat menggiurkan. Meskipun harganya relatif mahal, tetap saja banyak pecinta kuliner yang menggemarinya. Inilah yang kemudian menyebabkan permintaan ikan gurame tidak pernah stag dipasaran dan bahkan cenderung meningkat sebagaimana cara budidaya gurame di kolam tembok , cara budidaya gurame di kolam tanah , dan cara budidaya ikan gabus di kolam beton .Selain ikan gurame konsumsi, perluanda ketahui juga bahwa terdapat jenis ikan gurame hias. Ikan ini lebih dikenal sebagai ikan gurame padang, karena memiliki keseluruhan warna tubuh yang berwarna putih. Inilah yang kemudian menjadi daya tarik tersendiri bagi ikan gurame jenis ini. Tentunya salah satu cara paling tepat adalah memeliharaanya dalam aluarium sebagaimana ikan hias lainnya. Oleh karena itu, dalam artikel berikut maka akan dibahas mengenai 6 cara budidaya ikan Gurame di akuarium beserta tips merawatnya. Simak Persiapan AkuariumLangkah awal dalam budidaya gurame hias dalam akuarium adalah tentunya melakukan persiapan akuarium. Sebab dalam hal ini, akuarium sama seperti kolam dalam budidaya konvensional seperti juga cara budidaya ikan patin di kolam terpal. Beberapa hal yang harus anda perhatikan dalam mempersiapkan akuarium adalah sebagai berikut Persiapkan akuarium kaca berukuran besar, dengan panjang 50 cm panjang 1 meter dan kedalaman 50 akuarium dengan disiram menggunakan air lap menggunakan campuran Alkohol 70% agar mematikan bakteri setrta membuat akuarium lebih kaca akuarium agar nampak lebih pasang aerator kedalam isi perlahan air kedalam selama 3 hari, baru kemudian dapat dimasulkan benih ikan kedalam Pemilihan BenihSelanjutnya, dalam budidaya gurame di akuarium tentunya anda harus mempersiapkan benih ikan yang akan digunakan sebagaimana cara budidaya ikan mujair di kolam terpal .Dalam hal ini anda bisa menentukan berapa ukuran benih yang akan digunakan. Apakah benih anakan panjang 2-3 inch atau benih ikan gurame yang berusia dewasa. Setiap tahapan pemilihan ukuran benih tentunya memiliki resiko masing-masing. Namun, jika anda ingin melakukannya sebagai upaya budidaya maka sebaiknya pilih yang ukuran demikian anda akan bisa memiliki calon indukan dengan jumlah banyak. Dibandingkan membeli dengan ukuran yang besr tentunya harganya juga pasti akan lebih mahal. Sehingga anda harus mengeluarkan budget yang lebih besar. Tentunya benih ikan gurame padang yang baik haruslah memiliki kriteria antara lain sebagai berikut Benih ikan merupakan benih yang sehat dan tidak terkena hama dan penyakit ikan aktif bergerak dan tidak benih ikan juga seragam, tidak ada yang terlampau besar dan tidak ada yang terlampau benih berwarna putih kulit nampak licin, sertaTidak ada bagian tubuh yang mengalami kecacatan. 3. Penanaman Benih Gurame Pada Ke AkuariumSetelah pemilihan benih, tahapan selanjutnya adalah penanaman benih gurame ke dalam akuarium. Tidak ada teknik khusus yang digunakan seperti juga pada cara budidaya lele sangkuriang di kolam tembok .Namun, terlebih dahulu harus melakukan beberapa hal dibawah ini, agar budidaya gurame padang yang anda lakukan dinakuarium dapat berhasil. Cara budidaya ikan Gurame di akuarium meliputi Setelah anda membeli benih, pindahkan benih pada wadah yang berukuran ini dilakukan agar ikan lebih mudah beradaptasi dengan langsung dimasukkan maka dikhawatirkan ikan akan mengalami stress dan kamudian dapat mengalami bahwa air dalam akuarium merupakan aor bersih dan tidak itu, kemudian anda dapat memasukkan benih kedalam akuarium satu terus perkembangan benih ikan selama satu lupa untuk memberikan pakan, dan nutrisi lain serta menjaga kebersihan akuarium. 4. Manajemen Pemberian PakanPemeliharaan utama dalam budidaya ikan gurame di akuarium ialah proses pemberian pakan seperti pada cara budidaya belut di air jernih. Banyak sekali para pembudidaya awam yang baru pertama kali terjun memiliki pandangan persepsi yang berpikir semakin banyak memberi makan maka ikan akan semakin cepat besar atau tumbuh. Padahal hal ini salah kaprah, sebab pemberian pakan yang terlampau over akan membuat pakan menjadi mubazir. Kemudian sisa-sisa pakan akan membusuh dan mengotori akuarium. Oleh karena itu perku diperhatikan beberapa hal seperti dibawah ini Takaran atau Dosis Pemberian PakanHal tersebut selain menganggu pemandangan dan kebersihan akuarium. Dampak lainnya ialah dapat menyebabkan kondisi kesehatan ikan menjadi terganggu. Senan jamur dan penyakit akan lebih mudah menyerang ikan. Oleh karena itu, disrankan memberikan pakan dengan takaran yang pas. Yaitu sebesar 5% dari bobot ikan saat baru pertama kali dilepaskan. Kemudian ditingkatkan sampai batas maksimal 30% dari bobot Pemberian Pakan Selain takaran pakan, hal yang paling penting selanjutnya adalah waktu pemberian pakan. Sebab jika tidak tepat waktu maka tentu pakan akan mubazir, sama-sama terbuang sebagaimana pada pemberian pakan yang terlampau banyak. Oleh sebab itu berikan pakan minimal tiga kali sehari, yakni pada pagi, siang dan malam hari. Agau anda bisa menambah frekuensi pemberian pakan, namun mengurangi takaran atau jumlah setiap kali pakan Penggantian Air Secara RutinBudidaya ikan gurame di akuarium, secara teknis memang tidak serumit seperti budidaya konvensional. Namun, tentunya ada faktor yang memang benar-benar harus diperhatikan. Hal tersebut tidak lain ialah penggantian air akuarium secara ini harus dilakuakan secara lebih kering. Sebab tentunya dimensi ukuran akuarium dan kolam jauh berbeda. Maka tentu air di akuarium akan lebih mudah kotor karena kotoran ikan yang tercampur di air. Oleh sebab itu, ideal nya penggantian air dilakukan minimal setiap semingu sekali, paling baik malah dilakukan setiap 3 hari agak repot, namun hal inilah yang menjadi kunci dai keberhasilan budidaya ikan gitame padang di dalam akuarium. Sebab jika anda sampai melewatkan atau tidak memperhatikan hal ini, maka resiko kegagalan dalam budidaya akan semakin itu, sebelum memilih metode budidaya iak gurame di akuarium ini sebaiknya anda benar-benar memepersiapkan diri. Sebab dalam budidaya ini membutuhkan ketelatenan dan kesabaran yang dua kali lebih besar ketimbang budidaya secara konvensioal. 6. Tips Budidaya Gurame di Dalam Akuarium Pastinya tidak semua pembudidaya mengalami keberhasilan dalam budidaya ikan gurame di kolam. Oleh sebab itu, tentunya tidak banyak para penjual ukan gurame padang ini. Sebab selain nilai jualnya yang tinggi, pastinya tingkat kesulitan budidaya di akuarium juga lebih besar. Oleh karena itu, sebagai panduan, maka akan kami rangkum beberapa rips seperti berikut ini Pastikan benih ikan gurame padang yang diperoleh merupakan benih yang berkualitas baik dna ukuran akuarium dengan jumlah populasi ikan didalamnya, jangan berlebihan jangan pula terlalu selalu kebersihan air akuarium dengan secara rutin penggantian air, pindagkan ikan kewadah, kemudian bersihkan akuarium dan kemudian isiskan dengan air yang selalu suhu air akuarium tetap hangat, anda dapat memasang hetter pada tadi , 6 cara budidaya ikan Gurame di akuarium beserta tips merawatnya. Tentunya semoga semakin menambah penetahuan bagi anda serta semakin membuat anda yakin untuk mencoba peluang bisnis yang cukup menjanjikan ini. Selamat mencoba, semoga artikel ini dapat bermanfaat. 
Caramemanen ikan gurame pada kolam tembok dapat dilakukan dengan menggunakan jaring, dan obat yang dapat mematikan ikan. Ikan gurame dapat dipanen sekitar 90 hari - 120 hari. Ikan gurame dapat dipanen yakni dengan bobot berkisar 200 gram hingga 300 gram per ekor.
Pemijahan ikan gurami secara alami dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pemijahan di kolam khusus dan pemijahan pada kolam pemeliharaan. Secara terinci, cara pemijahan ikan gurami dijelaskan sebagai berikut. Faktor penting yang perlu diperhatikan dalam kolam pemijahan adalah airnya jernih dengan kedalaman kolam antara 75-100 cm, dan aliran air tidak terlalu deras. Bahan-bahan untuk pembuat sarang disediakan secukupnya berupa rumput-rumput kering, ijuk, dan lain-lain. Perbandingan induk jantan dan betina yang ideal disiapkan 1 4 atau satu ekor per 20-30 m². Kolam pemijahan dibuat sekitar 60-100 m² atau lebih besar, tergantung kesediaan lahan. Sebelum digunakan sebagai pemijahan, dasar kolam dikeringkan dan dilakukan perbaikan-perbaikan pematang yang besar. Sarana pemijahan ikan gurami dalam kolam antara lain beberapa keranjang dari bambu berbentuk seperti kerucut yang dipajang secara mendatar lebih kurang 20 cm di bawah permukaan air. Keranjang bambu berfungsi untuk penempatan sarang. Kolam pemijahan yang telah diisi air, dapat segera ditebari dilepaskan induk-induk ikan gurami. Sebelum pemijahan berlangsung, biasanya induk jantan akan membuat sarang terlebih dahulu sedikit demi sedikit. Pemijahan akan segera terjadi pada sore, biasanya pukul – atau malam hari. Setelah berpijah, maka lubang sarang akan ditutup dengan rumput kering atau ijuk. Pemeriksaan sarang terhadap telur dapat dilakukan dengan cara menusuk bagian tengah sarang tersebut. Apabila dari dalam sarang ke luar bintik-bintik minyak ke permukaan air dan menebar bau amis, pertanda ikan gurami sudah berpijah. Telur-telur tersebut dapat dipungut untuk ditetaskan di tempat lain atau dalam wadah penetasan berupa corong dari fiber glass atau akuarium. Pemijahan di Kolam Pemeliharaan Induk Kolam pemeliharaan induk dapat berfungsi rangkap sebagai kolam pemijahan, sehingga ukuran kolam disiapkan cukup luas. Dalam kolam ini disediakan bahan-bahan pembuatan sarang lengkap dengan keranjang bambu. Tempat sarang berupa keranjang sampah plastik bulat diameter 20-25 cm atau tempat lain yang serupa dan ditempatkan pada kedalaman 10-15 cm di bawah permukaan air. Bahan sarang berupa sabut kelapa, ijuk, atau bahan lain yang dapat dibuat sarang yang ditempatkan di permukaan air sekitar tempat sarang. Ikan gurami yang sudah siap memijah membuat sarang untuk menampung telur. Padat penebaran induk ikan gurami antara 1-2 ekor/40-50 m². Kegiatan pemijahan ikan gurami berlangsung setelah sarang yang dibuat induk jantan selesai. Telur-telur yang terdapat dalam sarang dapat diangkat untuk ditempatkan dalam wadah yang terkontrol. Pengecekan telur dilakukan setiap pagi pada setiap sarang yang sudah dibuat induk ikan gurami dengan cara menusuk sarang atau dengan menggoyangkannya. Apabila keluar telur atau minyak, maka pemijahan sudah terjadi dan sarang berisi telur. Sarang yang berisi telur dikeluarkan dari tempat sarang secara perlahan untuk dipindahkan ke dalam baskom plastik yang telah diisi air kolam induk. Secara perlahan, sarang dibuka sampai telur ke luar dan mengapung di permukaan air. Telur-telur tersebut diambil dengan menggunakan sendok untuk dipindahkan ke dalam wadah penetasan berupa corong dari fiber glass atau akuarium yang sudah diisi dengan air bersih. Cara Pemijahan Ikan Gurame di Kolam Terpal/Tembok Kolam pemijahan dapat berupa kolam tanah, kolam terpal, atau kolam tembok tetapi dasar kolam diusahakan tetap tanah. Dasar kolam tanah akan merangsang induk gurami untuk segera memijah. Syarat kolam pemijahan yaitu airnya jernih, tenang dan mengalir kecil sehingga suplai oksigen juga terpenuhi, ada pintu pemasukan dan pengeluaran air dan tidak boleh terlalu banyak mengandung lumpur karena airnya cepat keruh, air yang keruh dapat menutupi permukaan telur, akibatnya akan mempengaruhi keberhasilan penetasan telur. 1. Persiapan Kolam Pemijahan Persiapan kolam pemijahan bertujuan untuk menciptakan lingkungan kolam dalam kondisi optimal bagi ikan gurami untuk melakukan pemijahan. Kolam pemijahan harus dilengkapi dengan saluran pemasukan air dan pengeluaran. Saluran pemasukan air dibutuhkan untuk mensuplai air baru agar air kolam tetap segar dan ketersediaan oksigen terlarut tetap terjaga. Aliran air yang masuk ke kolam dapat merangsang ikan untuk memijah. Ikan Gurami seperti ikan air tawar lainnya juga akan terangsang berpijah bila ada suasana baru dalam kolam, seperti bau ampo yang terbentuk akibat pengeringan tanah kolam kemudian kena air baru. Hal inilah yang menyebabkan pengeringan dan penjemuran pada dasar kolam pemijahan mutlak dilakukan. Selain kegiatan pengeringan, pemberian pakan daun talas juga dapat merangsang gurami untuk segera kawin. Tahapan kegiatan yang perlu dilakukan untuk menyiapkan kolam pemijahan ikan gurami adalah sebagai berikut Kolam dikeringkan 3-7 hari, tergantung cuaca dan ketebalan lumpur di kolam. Tujuan pengeringan kolam yaitu merangsang birahi induk untuk segera kawin, membunuh hama dan penyakit serta membuang gas-gas yang membahayan ikan misalnya amoniak NH3 dan H2S Perbaikan pematang, membersihkan kolam dari semua kotoran yang ada dan masuk ke kolam serta membersihkan rumput liar disekitar pematang. Jika dasar kolam banyak mengandung lumpur segera dikurangi atau dibuang. Setelah pengeringan kolam, dilakukan pengapuran dengan dosis 100 gr/m². Pemberian kapur selain untuk menaikkan pH tanah juga untuk membunuh bibit-bibit penyakit yang terdapat di dasar kolam Kolam pemijahan diisi dengan air bersih, jernih dan memenuhi persyaratan untuk kehidupan dan telur nantinya sedalam 80 cm. Setelah 3-4 hari dari pengisian air kolam, induk sudah dapat dimasukkan ke kolam pemijahan. Apabila sumber air kurang jernih atau keruh, sebaiknya air diendapkan terlebih dahulu dalam bak pengendapan. Air kolam yang keruh akan menyebabkan telur terselimuti oleh lumpur sehingga telur-telur membusuk dan tidak menetas. Disamping itu, air yang keruh kita akan kesulitan untuk mengetahui apakah telah terjadi aktifitas pemijahan dan apakah sarang telah berisi telur atau belum. 2. Mempersiapkan Sarang Induk gurami membuat sarang terlebih dahulu sebelum melakukan pemijahan. Gurami meletakkan dan menyimpan telurnya didalam sarang. Di alam, induk gurami jantan membuat sarang yang terbuat dari rumput-rumput kering yang disusun di pojokan kolam. Agar proses pemijahan gurame dapat berlangsung lebih cepat, pembudidaya perlu menyediakan tempat kerangka sarang sosog dan bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat bahan sarang seperti ijuk, sabut kelapa. Keberadaan bahan sarang tersebut juga merangsang induk cepat untuk memijah. a. Kerangka Sarang Sosog Kerangka sarang dapat berupa sosog, ranting-ranting pohon dan bilah bambu yang cukup ditancapkan di pinggir pematang kolam. Pemakaian dengan bilah bambu lebih praktis, hemat biaya, dan induk gurami lebih fleksibel dalam membuat sarang. Sedangkan sosog adalah anyaman bambu berbentuk kerucut dengan diameter lingkaran mulut sosog antara 25-30 cm dan dalamnya 30-40 cm. Pemasangan sosog dilakukan di pematang dengan cara tangkainya ditancapkan ke pematang kolam. Namun ada juga yang memasang sosog di bagian tengah kolam dengan cara memasang tangkai pada pangkal sosog . Penempatan sosog di bagian tengah kolam bertujuan untuk mengantisipasi induk yang enggan membuat sarang di pinggir kolam, karena kondisi pinggir kolam yang kurang nyaman dan banyak lalu lalang orang. Pemasangan sosog disarankan sekitar 15-30 cm di bawah permukaan air kolam. Jarak pemasangan antara sosog yang satu dengan lainnya sekitar 2 – 4 m. Jumlah sosog yang dipasang di kolam pemijahan disesuaikan dengan jumlah induk betina. Satu ekor induk betina biasanya membutuhkan satu sarang untuk meletakkan telurnya. Namun, semakin banyak kerangka yang dipasang maka akan semakin baik karena induk gurami akan lebih leluasa memilih tempat yang diperkirakan aman dan nyaman untuk meletakkan telurnya. b. Bahan Sarang Bahan sarang untuk pemijahan gurami dapat berupa ijuk, sabut kelapa dan rumput-rumput kering. Namun , yang paling banyak digunakan adalah ijuk dan sabut kelapa karena lebih praktis, murah, dan mudah didapat. Pilihlah ijuk yang lembut untuk menghindari pecah atau rusaknya telur akibat gesekan dengan ijuk. Sebelum digunakan ijuk dan sabut kelapa dicuci hingga bersih dan dikeringkan terlebih dahulu dengan cara dijemur. Bahan pembuat sarang ini biasanya ditempatkan di pinggir atau di tengah kolam dengan posisi menggantung supaya induk dapat dengan mudah mengambil ijuk atau sabut kelapa. Agar bisa menggantung, ijuk dan sabut kelapa dijepit secara longgar dengan bilah bambu yang dipasang di pinggiran kolam. Namun kelemahannya, banyak ijuk yang jatuh ke dasar kolam atau tertimbun lumpur. Penempatan bahan sarang yang umum dilakukan pembudidaya yaitu diatas para-para yang terbuat dari bambu. Para-para bambu ini diberi kaki pada keempat sudutnya sehingga mampu menahan ijuk/sabut kelapa yang ditempatkan di atasnya. Bahan tersebut diletakkan di atas para-para yang terendam air atau rata dengan air supaya mudah diambil induk jantan. Oleh induk jantan, ijuk/sabut kelapa diambil dan dipindahkan ke sosog atau bilah bambu yang ditancapkan pinggir pematang kolam. 3. Penebaran Induk ke Kolam Pemijahan Induk gurami yang telah matang gonad dan siap mijah dapat segera dipindahkan ke kolam pemijahan. Ciri-ciri induk ikan gurame yang baik adalah sebagai berikut Memiliki sifat pertumbuhan yang cepat. Bentuk badan normal perbandingan panjang dan berat badan ideal. Ukuran kepala relatif kecil Susunan sisik teratur,licin, warna cerah dan mengkilap serta tidak luka. Gerakan normal dan lincah. Bentuk bibir indah seperti pisang, bermulut kecil dan tidak berjanggut. Berumur antara 2-5 tahun. Adapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah sebagai berikut a. Ikan gurame betina Dahi menonjol. Dasar sirip dada terang gelap kehitaman. Dagu putih kecokelatan. Jika diletakkan pada tempat datar ekor hanya bergerak-gerak. Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan. Induk betina ikan gurami b. Ikan gurame jantan Dahi menonjol. Dasar sirip dada terang keputihan. Dagu kuning. Jika diletakkan pada tempat datar ekor akan naik. Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih. Induk jantan ikan gurami Ciri-ciri ikan gurame mau bertelur adalah pada daerah antara bawah sirip dada sampai anus menonjol sebagai pertanda induk betina telah matang gonad atau sudah mengandung telur dan siap dipijahkan. Penangkapan dan pelepasan induk yang telah matang gonad dilakukan secara hati-hati agar induk tidak terluka atau stress. Penangkapan induk sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari ketika cuaca tidak terlampau panas. Hal ini untuk menghindari stress pada ikan akibat perbedaan suhu yang terlalu tinggi antara di kolam induk dengan suhu di kolam pemijahan. Pemindahan induk ke kolam pemijahan dilakukan setelah kolam pemijahan sudah siap dan telah diisi air. Penangkapan induk gurami yaitu dengan cara melokalisir induk dengan menggiringnya di salah satu sisi kolam dengan menggunakan jaring yang dibentangkan. Setelah ruang geraknya dipersempit, induk dapat ditangkap dengan menggunakan tangan dan dilakukan dengan hati-hati. Penangkapan induk harus dilakukan satu demi satu. Penangkapan induk tidak disarankan menggunakan seser, karena akan mengakibatkan sisik ikan banyak yang terkelupas. Cara memegang induk gurami ada caranya yaitu induk dipegang dengan tangan dengan posisi badan terbalik. Induk dipegang pelan dan hati-hati, mata gurami diusahakan tertutup oleh telapak tangan agar tidak berontak. Bagi yang belum mahir dapat menggunakan kain halus basah yang diselimutkan pada tubuh ikan secara hati-hati. Selanjutnya induk diangkat secara pelan-pelan dengan posisi terlentang juga. Induk yang tertangkap dimasukkan ke dalam drum atau ember besar berisi air yang telah dipersiapkan. Ketika memasukkan induk ke kolam pemijahan harus dilakukan secara hati-hati. Masukkan induk bersama dengan wadahnya ke kolam pemijahan dan biarkan gurami keluar dan berenang dengan sendirinya. Pemindahan induk dapat juga dengan cara mempergunakan kain halus basah, kemudian diangkut dan dilepaskan bersama pembungkusnya. Dengan cara ini kemungkinan induk jatuh karena meronta dapat dikurangi atau dihindari. Jika induk sampai terjatuh maka akan dapat menyebabkan stress sehingga induk tidak mau memijah.